Selasa, 29 April 2014

My First Antologi Cerpen




My First Antologi Cerpen sebenernya ini sudah lama banget.. pas dapat pengumuman termasuk dalam 30 nominator lomba galaxy Diva Press. Rasanya udah luar biasa surprise. Tapi... setelah itu malah harus menjalani operasi, alhasil 'happy'nya cuma dalam hati saja. 

Btw ini daftar judul nominator buku Antologi Cerpen terbitan Diva Press ini :

1.       A15-A16
2.       Aku Jatuh Cinta padamu Lebih dari Sekali
3.       Angin, Mawar, dan Pohon Jambu Air
4.       Ben
5.       Chocolate's Smile
6.       Cintaku Bagai Sepotong Cheesecake
7.       Clock Tower
8.       Dear Dad
9.       Der Liebe Fur Naira
10.     Di Senja Laut Belawan
11.     Espresso
12.    Gadis Sejuta Payung
13.    Ini Gila Ini Cinta
14.    Janin si Janine
15.    Jendela
16.    Kamu Tempatku Kembali
17.    Kisah Pria Pewaris Cinta
18.    Kubur Ibuku
19.    Lamitta
20.   Love Prisoner
21.   Mawar Putih untuk Ibu
22.   Memangnya Kenapa
23.   Nama di Penghujung Bulan
24.   Pengrajin Batik dari Kemplong
25.   Puzzle
26.   Sembilan Nyawa Yellow
27.   Seruni (Ratna)
28.   Surat Kaleng
29.   Tiramisu Cintai Aku Saja
30.   Tulisan Ayah
Cerpenku yang nomor 6. Kisah cinta yang simple tentang dua koki muda dan pekerjaannya di sebuah cafe. Bukunya ada kok di toko-toko buku. So, dibaca ya...

Senin, 20 Agustus 2012

TIPS MENEMUKAN IDE MENULIS CERPEN

Menulis cerpen itu menurutku gampang-gampang susah. Aku bilang gampang karena menulis cerpen itu tidak terlalu panjang, hanya sekitar 7-10 halaman . Dibandingkan menulis cerbung yang harus 30 -50 halaman :D  
Di bilang susah, yaitu saat ide tidak muncul di kepala. Apalagi kalau kita ingin ikut lomba, sudah deadline lagi. Wah, bikin gregetan deh.
Berikut ini ada beberapa tips kreatif menemukan ide dalam membuat cerpen :
1.       Buka google image, lalu ketik kata kunci dan genre yang lagi kamu minati. Misalnya kamu suka dengan cerita cinta yang berpadu dengan fantasi, Ketik : ‘cinta, fantasi’. Setelah muncul gambar-gambar di sana, biasanya akan ada satu atau beberapa gambar yang membangkitkan ide di pikiran. Seperti kemarin ini aku menemukan gambar cowok keren bersayap dengan seorang gadis dipelukannya. Jadi terbersit ide untuk membuat cerita tentang seorang gadis yang jatuh cinta dengan malaikat. Ini contoh saja lho ya :)
2.       Cara mudah lainnya, yaitu dengan menuliskan kata, secara cepat, apa saja yang terlintas di pikiran. Tetapi penulisannya harus diarahkan terlebih dahulu. Langkah pertama, pikirkan dulu genre yang ingin kamu buat. Misalnya romance.  Siapkan kertas atau bisa juga langsung di ketik di MS Word. Ketik/tulis secara cepat beberapa kata yang berhubungan dengan romance. Contoh : cinta, kupu-kupu, pink, mawar, pengkhianatan, cowok keren, paris dst... Langkah kedua, gabungkan beberapa kata menjadi sebuah kalimat. Misalkan :  
a.       Walaupun dia telah mengkhianatiku, namun Angga tidak pernah absen mengirimkan buket mawar pink ke apartemenku...
b.      Aku memandangi kebun mawar yang dihinggapi sepasang kupu-kupu di sana..
c.       Cowok keren yang kutemui di Paris beberapa waktu lalu, tiba-tiba muncul di depan rumahku dengan buket mawar pink di tangannya... etc
   Setelah itu tinggal pilih kalimat yang paling cocok untuk jadi ide cerpenmu ;) 
3.       Terkadang ide menulis itu muncul, setelah kita menemukan tokohnya. Hal yang paling mudah adalah dengan melihat majalah yang berisi gambar-gambar artis, tokoh anime atau siapa saja. Gunting gambar orang-orang tsb yang menurut kamu cukup menarik untuk di jadikan tokoh. Lalu tempelkan di buku tulis atau kertas kosong. Masing-masing tokoh ini kamu berikan karakter berdasarkan imajinasi kamu. Mulai dari nama, tanggal lahir, hobi, tempat tinggal, sekolah/pekerjaan. Biasanya tanpa sadar, dari menentukan karakter tokoh ini akan berkembang sebuah ide cerita di pikiran kita :)
Setelah ide muncul, tantangan berikutnya adalah mengembangkan ide cerita itu menjadi draft cerita.  Nah, tunggu lanjutan tipsnya di blog aku ini ya J

Minggu, 19 Agustus 2012

My First Novel


Aku paling suka novel dengan tema fantasi seperti karya-karyanya JK Rowling, Rick Riordan, Trudi Canavan. Tapi suka juga dengan novel-novel bergenre romance.

Entah bagaimana awalnya, tapi ketika ingin mulai membuat Novel yang merupakan gabungan antara romance-fantasy, yang muncul di pikiran adalah ide tentang time travel. Karena cerita-cerita seperti itu menurutku selalu menarik. Rasanya seru aja kalau seseorang bisa berpindah-pindah waktu. Kemudian ada kejadian unik yang terjadi setelahnya.

Inspirasi kedua adalah film Time Traveler's Wife. Itu termasuk film favoritku. Karena penggabungan antara cerita romantis dan fantasi yang 'ngena' banget di hati. Bikin penasaran sekaligus terharu.

Jadi mulailah hampir setiap hari aku sibuk menuangkan ide tersebut menjadi sebuah naskah Novel. Dalam membuat karya yang pertama ini, terus terang agak kesulitan mengembangkan ide. Maklumlah first time writing Novel sih! Membuatnya pun nggak cukup satu bulan. Novel ini baru benar-benar pede aku kirim ke penerbit setelah 3 bulan.

Tapi mengembangkan tulisan demi tulisan seperti itu rasanya begitu menyenangkan, terkadang sampai lupa waktu dan bikin suami jadi merajuk karena merasa tercueki :p Tapi untungnya dia juga sering memberi dukungan kalau aku sedang 'buntu' dalam menulis *luv u hubby*

Dalam novel ini aku mengangkat tema cinta, pengorbanan dan keluarga.
Rencananya novel ini akan aku buat trilogy. Novel pertama mengenai awal pertemuan Lucas dengan Zasha. Novel kedua, ketika keduanya telah sama-sama kuliah dan lika-liku percintaan mereka. Sedangkan novel ketiga, idenya masih dipikirkan hehe... sepertinya aku ingin bercerita tentang anak-anak mereka... tapi lihat nanti saja deh ya :)

Mudah-mudahan para pembaca bisa menikmati novel yang aku buat ini ^o^

Jika ingin pesan Novel ini, silahkan email ke : lizbellebook@yahoo.co.id
Harganya cuma 42 ribu ^o^

Pengalaman Menulis Setelah Vakum 17 Tahun...

Menulis itu memang menyenangkan. Rasanya semua ide-ide yang terpendam jadi dapat disalurkan.
Apalagi kalau ada yang baca dan menyukainya. Plus ada honornya juga.
Itu motivasi aku menulis sejak usia 15 tahun.

Dulu itu, karyaku yang pertama kali dikirim berupa cerpen-cerpen dan puisi ke tabloid Harvest (Sekarang tabloid itu masih ada tidak ya?). Lalu ke majalah Kawanku dan Anita Cemerlang. Lumayan dapat honor mulai dari Rp 10.000 - Rp 100.000,- Waktu itu sekitar tahun 1991-1993, bagiku honornya sudah lumayan sekali lho!

Ketika kelas 3 SMA, aku mulai tidak fokus dengan hobi tulis menulis. Apalagi setelah kuliah. Sampai lulus dan sempat menjadi pegawai BUMN. Hampir-hampir nggak pernah mengetik naskah cerita lagi.

Anehnya setelah menikah dan bersibuk ria di rumah. Keinginan untuk menulis itu muncul kembali. Walaupun rasanya agak minder juga, karena melihat para penulis terkenal yang usianya masih muda-muda.

Aku coba membuat dua buah cerpen aja memakan waktu sebulan. Itu pun amat sangat tidak pede. Berkali-kali di edit. Akhirnya coba kirim cerpen ke salah satu kursus menulis online. Eh, mendapat tanggapan yang cukup bikin nge-down.

Menurut mereka : Tema terlalu biasa, alur ceritanya klise, tata bahasa dan EYD-nya banyak yang salah. hiks :'(

Hampir putus asa rasanya. Sampai ketika ada penerbit Mayor yang mengadakan lomba cerpen. Kebetulan temanya sesuai. Akhirnya bermodal doa dan editing berkali-kali lagi untuk EYD dan tata bahasa. Tapi untuk tema dan alur cerita sudah mentok, aku bingung merubahnya bagaimana. Jadi ya aku kirim apa adanya saja.

Setelah dikirim, pasrah saja... namanya juga ingin menguji diri jadi harus siap dengan hasilnya.Sempat putus asa waktu melihat yang ikut lomba sekitar  3100 peserta. Tapi siapa sangka, ternyata kedua cerpenku itu masuk nominasi 196 peserta yang lolos ke babak penjurian berikutnya. Alhamdulillah... *langsung loncat-loncat kegirangan.

Sekarang tinggal berdoa, semoga lolos terus sampai di lima besar. Aamiin!

Pelajaran yang aku ambil dari pengalaman ini. Terkadang kita harus lebih menghargai dan memberi kesempatan kedua pada karya-karya yang kita hasilkan. Jangan langsung putus asa kalau ada yang mengkritik. Karena sebenarnya tidak ada karya yang jelek. Yang ada cuma karya yang belum di poles sehingga belum sempurna untuk 'tampil' apalagi dijual. Intinya ya musti PeDe...

Salam Literasi!